OtomotifZone.com-Sentul. Setelah melewati 4 seri
gelaran Eshark National Karting Championship 2015, akhirnya juara
nasional Karting Indonesia lahir di sirkuit kebanggaan kita, minggu
kemaren (1/11) di Sentul International Karting Circuit Bogor.
5 kelas yang dipertandingkan maka lahirlah sang juara disemua kelas
tersebut, baik Comer Cadet 60 cc hingga Gearbox, ada muka lama dan muka
baru bertengger menjadi jawara ditiap kelasnya.
Cadet 60 cc
Imran Karim Wewengkang (Kanaka Racing) akhrinya mampu menyudahi
gelaran Eshark National Karting ini menjadi yang terbaik dikelasnya,
meski seandainya hanya tampil yang penting finish, karena perolehan
point klasemen sementara cukup jauh meninggalkan lawan-lawannya, namun “Noise Boy” ini tetap tampil ngotot hingga gelaran usai, itu terlihat saat fight dirace final.
Kerasnya persaingan dikelas ini diiringi derasnya hujan yang
menggurus Sirkuit, tidak membuat aroma persaingan ini menjadi kendur,
justru Imran awalnya harus bersaing ketat dengan teammate, Makaio
Wimylie (Kanaka Racing) dan Adrian Sulaeman Hassan (Risser Shadaff
Motorsports) hingga pertengahan putaran dari total 12 lap, sebelum
akhirnya race final comer cadet menjadi milik Imran dan Adrian, dimana
persaingan memperebutkan posisi pertama seri pamungkas menjadi
menegangkan.
Silih berganti berebut posisi terdepan akhirnya diperoleh Imran K
Wewengkang setelah memanfaatkan kurang kuatnya pertahanan Adrian “siraja
Air Baru” gokart Indonesia dikelas ini, dan akhirnya dengan total
perolehan 227.00 point yang diraihnya membuat Irman menjadi juara
nasional Cadet 2015.
Junior Max
Keperkasaan “Flash” Ferrel Fadhil masih belum terbantahkan dikelas
penuh ketegangan dan serunya persaingan ini, dimana kelas Junior Max
menjadi “kelas neraka” bagi siapapun yang turun dikelas ini, baik
ketatnya persaingan, hingga ganasnya masing-masing pebalap dengan
karakter yang lebih agresif dibanding kelas lainnya, membuat Junior Max
menjadi salah satu kelas Favorit disetiap gelaran.
Kemenganan Farel kali ini menjadi kemenangan ke-2 selama karir
dikelas Junior ajang Kejurnas Karting Indonesia, dimana juara Nasional
Juniorpun sudah direngkuhnya tahun lalu sehingga dirinya dikriim untuk
mengikuti CIK FIA Racing Academy di Eropa, membuat penampilannya semakin
matang dan susah ditaklukkan lawannya hingga mampu mempertahankan jura
nasional Junior kedua kalinya.
Tampil tanpa beban dan selalu focus mencari kemenangan penuh, membuat
penampilan pebalap UI Racing team ini seperti tampil tanpa beban, meski
saat QTT hingga Fre final menjadi milik Gezha Sudirman (TKM Racing)
namun sang Ferrel lebih focus dipoint kemenangan secara umum, bukan
mengejar kemenganan diseri ini.
Hujan turun saat final, memang persaingan begitu hebat, dimana sang
jago hujan “Super” Nabil mempu berada diposisi depan sebelumnya akhirnya
melintir ditikungan terakhir, membuat Ferrel tampil lebih tenang,
baginya Gelar Nasional lebih penting dari kemenangan semata dirace ini,
dan akhirnya gelar juara Nasionalpun diraihnya setelah dipertengahan
race, turun hujan begitu lebatnya, membuat satu persatu para pebalap
masuk paddock tanpa menyadari disitulah akhir sebuah race, karena hasil
akhir penentuan juara kelas Junior saat final adalah siapa yang paling
banyak merampungkan jumlah lap, dan Ferrel menjadi pegokart terakhir
masuk Paddock, setelah menjalani 12 putaran dari 22 putaran yang
digelar. Selisih 57 point dari total 479.50 dari sang runner up Nasional
(Gezha Sudirman) dan posisi 3 juara nasional diraih Muhammad harits
(Go!!! Motorsport).
Senior Max
Sempat mendapat peringatan dan hukuman 10 detik karena melakukan Jump
start, sang ada dibenak Silvano Christian (UI Racing) hanya secepatnya
untuk meninggalkan sejauh-jauhnya para pesaingnya. Guyuran derasnya
hujan juga memperanguhi nyali para pegokart untuk tampil habis-habisan.
Bagi sang Insinyur Teknik ini justru sebaliknya, Hukuman jump start
membuat dirinya semakin kesetanan, apalagi Kezia Santoso (TKM Racing)
sempat menempel ketat, cukup merugikan baginya kalau selisih waktunya
hanya dibawah 10 detik, itu yang membuat dirinya push, push dan focus
sejadi-jadinya meninggalkan lawannya.
Dan terbukti, 24 putaran akhirnya mampu dituntaskan dirinya dan
berhasil meninggalkan sang Srikandi Solo dengan selisih 16, 935 detik
dan masih mempunyai selisih 6.935 detik dan gelar juara seri terakhir
memperkokoh dirinya menjadi juara Nasional Karting 2015.
Dengan juara ini, Silvano mengawinkan gelar RMC Indonesia 2015 dan
Juara Nasional Karting 2015 menjadi sebuah kebanggaan dirinya ditahun
ini,dan tentunya menjadi penyemangat dirinya sebelum berlaga di Grand
Final Rotax Max Challenge Portimao Portugal Minggu depan.
Master Max
Amir Mahpud (Shadaff Mandiri Motorsport) menjadi pegokart terbaik
dikelas Master Max. Meski tidak tampil maksimal saat final, namun
perolehan point sebelumnya jauh meninggalkan pesaing-pesaingnya dikelas
ini.
total point 293.50 cukup baginya menjadi juara nasional dikelas ini
setelah tahun lalupun gelar juara nasional diraihnya. Runner Up kelas
Master Max diraih Roy Yardin (Esi Jms Motorsport) dengan total 271.50
point disusul juara nasional ke-3 diraih Budi Mulyana (Esi-Jms
Motorsport).
meski hanya diikuti 7 pegokart, tidak serta merta persaingan dikelas
ini menjadi tidak seru, justru para pembalap veteran ini cara bawanya
tidak kalah dibanding kelas lainnya, persaingan seru dan ketatpun
terjadi dilap-lap awal sebelum akhirnya harus menyerah dengan keadaan
fisik yang kurang mumpuni, namun semangat tempurnya patut diacungi
jempol.
Gearbox
Aji Nur Syamsie (Esi-jms Motorsport) menjadi juara nasional kelas
ini. selisih 72 point diklasemen akhir sudah cukup membuktikan dirinya
memang perkasa tahun ini. Penampilan prima sejak seri sebelumnya membuat
persaingan point aman baginya untuk merebut juara nasional, apalagi
performa mesin yang hampir tanpa celah membuat dirinya mampu leading dan
meninggalkan jauh lawan-lawannya.
Mahasiswa UPI Bandung ini, yang juga Awak redaksi
OtomotifZone.com, akhirnya mampu membuktikan dirinya menjadi yang
terbaik di kelas Gearbox Nasional tahun ini.
Micro Max
Penobatan gelar Juara Nasional kelas ini hingga saat ini masih
terpanding. Hasil akhir antara hasil race dan hasil lomba yang dibacakan
sang MC Ricky Sitompul beda. Official result race yang dikeluarkan
mengukuhkan Ariel Andhika Bahran menjadi juara setelah Rava Mahpud
mendapat hukuman Pinalty 10 detik, dan Ariel saat final berada diposisi 2
dengan selisih hanya sekitar 3.228 detik membuat hasil akhir, pebalap
UI Racing team masih unggul 6.722 detik.
Namun saat hasil Official relult National Champion, justru Rava
Mahpud (TKM-Jms Racing) yang menjadi juara nasionalnya dan Ariel menjadi
Runner Up. Disinilah yang membuat pembagian piala molor dan, pihak UI
Racing melakukan protes Banding hingga akhirnya hingga saat ini gelar
juara Nasional Micro Max ditunda hingga keputusan banding selesai.
Penasaran…? tunggu aja ya brosis.
Penulis : Edi Batrawan | Photo : Edi Batrawan